Monday, October 14, 2013

Inemuri ( Kerja Keras Masyarakat Jepang )

 

Bangsa Jepang memiliki penilaian tersendiri untuk mengartikan tidur di tengah pekerjaan atau meeting, baik itu urusan bisnis atau pemerintahan. Mereka memiliki sebuah istilah yang disebut Inemuri. Secara harafiah, Inemuri berarti “tidur sesaat”. Ketika seseorang “ber-inemuri”, mereka memandangnya sebagai akibat dari kerja keras dan pengorbanan setelah bekerja hingga larut malam. Karena itu, tidak sedikit orang yang berpura-pura tertidur agar dinilai berkomitmen dengan pekerjaan mereka.

Konsep penilaian ini mungkin sedikit aneh. Namun, Dr Neil Stanley, seorang ahli di Norfolk and Norwich University Hospital, berpendapat cara bangsa Jepang menilai tidur-saat-bekerja lebih baik dari bangsa lain.

“Bangsa Jepang benar tentang penilaian bahwa seseorang bekerja lebih baik setelah tidur sesaat karena ada taraf kedewasaan di dalamnya” ujar Neil kepada BBC. Ia setuju, bekerja keras hingga larut malam dan tertidur saat bekerja lebih “dewasa” dibanding cara umum; terlambat menyelesaikan dimaklumi sebagai tanda beratnya pekerjaan yang harus diselesaikan.

Secara sederhana, bisa dikatakan bangsa Jepang lebih menoleransi tertidur beberapa menit saat bekerja dibanding keterlambatan menyelesaikan pekerjaan, betapa pun beratnya pekerjaan yang harus diselesaikan.

Namun, perlu diketahui bahwa tidur sesaat yang dimaksud dalam inemuri bukan tidur bebas dan sembarang. Inemuri juga memiliki peraturan yang ketat, termasuk siapa saja yang “pantas” melakukannya atau bagaimana cara melakukannya. Siapa yang dianggap pantas? mereka yang memegang jabatan tinggi dalam perusahaan atau pemerintahan. Caranya? dengan menjaga posisi tubuh tetap tegak sehingga tampak tetap terlibat dalam rapat, atau pekerjaan. Peraturan ini tidak tertulis di manapun, tapi semua mengetahuinya karena mereka belajar berdasarkan adat istiadat.

No comments:

Post a Comment